Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan Iran dan Israel telah mendekati titik klimaks dalam beberapa hari terakhir. Ini dipicu oleh serangan drone yang diduga dilakukan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu, yang menewaskan sejumlah petinggi militer Garda Revolusi Iran.

Iran telah melancarkan serangan balasan dengan meluncurkan 300 lebih rudal dan drone ke wilayah Israel beberapa hari lalu. Kemudian, pada Jumat kemarin, Israel disebut meluncurkan tembakan ke sejumlah pangkalan Iran, termasuk pangkalan nuklir Isfahan.

Lalu apa reaksi terbaru Iran soal ini?

Mengutip ABC dan Radio Free Europe/Radio Liberty para pejabat Teheran membenarkan adanya ledakan di wilayah Isfahan. Namun dalam update-nya, negeri itu menyebut insiden tersebut sebagai “serangan yang dilakukan oleh penyusup bukan oleh Israel”.

Mereka meyakini tidak perlu ada pembalasan dendam baru. Seorang pejabat senior Iran mempertegasnya ke Reuters, dengan menyebut bahwa tidak ada rencana untuk menanggapi Israel atas insiden tersebut.

“Sumber asing dalam insiden ini belum dapat dikonfirmasi. Kami belum menerima serangan dari luar, dan diskusi lebih mengarah pada infiltrasi dibandingkan serangan,” kata pejabat tersebut dikutip Senin (22/4/2024).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memang ada serangan. Tapi, ini tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa dalam komentar yang disampaikan kepada utusan negara-negara Muslim di New York dan dikutip oleh media Iran.

“Media pendukung rezim Zionis, dalam upaya putus asa, mencoba meraih kemenangan dari kekalahan mereka, sementara mini-drone yang jatuh tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa,” kata Amir-Abdollahian.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga mengkonfirmasi setelah serangan bahwa tidak ada kerusakan pada situs nuklir Iran. Israel sendiri tidak mengatakan apa pun tentang serangan itu.

Di sisi lain, sekutu Israel Amerika Serikat (AS), sebelumnya menolak untuk ikut campur jika konflik militer lebih besar terjadi. Ditanya berulang kali pada konferensi pers di Italia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Paman Sam berkomitmen terhadap keamanan Israel tetapi tidak akan terlibat dalam operasi ofensif apa pun.

Nuklir Iran

Diketahui hanya beberapa jam sebelum serangan tanggal 19 April, seorang komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan bahwa serangan yang menargetkan fasilitas nuklir Iran akan memicu serangan balasan terhadap situs nuklir Israel. Bahkan dapat menyebabkan pemikiran ulang mengenai doktrin nuklir resmi Iran.

Ahmad Haqtalab, yang mengawasi keamanan nuklir untuk IRGC, mengatakan dalam komentar yang diterbitkan oleh media Iran pada tanggal 18 April bahwa “tangan kita adalah pemicu serangan timbal balik dengan menggunakan rudal canggih terhadap situs nuklir mereka sendiri”. Haqtalab mengatakan bahwa bahkan ancaman serangan Israel terhadap situs nuklir Iran membuat kebijakan nuklir Teheran dalam peninjauan ulang.

Keputusan terkait penggunaan nuklir memang pada akhirnya akan diambil oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki seruan terakhir atas semua keputusan besar di Iran. Meski begitu, ia mengklaim bahwa Iran tidak dapat mengembangkan senjata nuklir karena alasan agama, dan berulang kali menyebut nuklir Iran hanya untuk perdamaian.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Israel Serang Iran, Sejumlah Penerbangan dan Bandara Ditutup


(sef/sef)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *