Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor barang konsumsi turun saat Ramadan, atau tepatnya pada Maret 2024. Barang konsumsi yang turun itu mulai dari alas kaki (sepatu) hingga plastik.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor barang konsumsi pada Maret 2024 hanya sebesar US$ 1,85 miliar, turun 0,69% dibanding Februari 2024 sebesar US$ 1,86 miliar. Tapi, dibanding Maret 2023 masih naik 4,97% karena saat itu hanya senilai US$ 1,76 miliar.

“Secara bulanan nilai impor barang konsumsi turun US$ 12,8 juta atau sebesar 0,69%,” kata Amalia saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Barang konsumsi yang turun drastis diantaranya adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya yang turun 58% dibanding Februari 2024. Sedangkan dibanding Maret 2023 impornya masih naik 37,34%.

Lalu, alas kaki turunnya hingga sebesar 49,13% pada Maret 2024 dibanding bulan sebelumnya. Dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu, penurunan impor alas kaki juga turun dengan besaran 47,17%.

Untuk plastik dan barang dari plastik, turunnya sebesar 46,28% secara bulanan. Adapun secara tahunan turunnya sebesar 44,06%.

“Penyumbang menurunnya impor konsumsi pada bulan Maret itu karena barang dari mesin peralatan mekanis dan bagiannya HS 84 turunnya 58,56%, alas kaki HS 64 itu juga turun 49,13%, plastik dan barang plastik HS 39 juga turun sebesar 46,28%,” ucap Amalia.

Amalia mengatakan, turunnya impor barang-barang konsumsi itu saat periode Ramadan lebih disebabkan kebutuhannya impor yang telah dipenuhi pada bulan sebelum terjadinya Ramadan.

“Impor untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran kemungkinan dilakukan sebelum Maret, tentunya pasti tidak mungkin dilakukan di bulan Maret itu,” ungkap Amalia.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Impor Barang Konsumsi Naik di Akhir 2023, Ada Apa?


(dce)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *