Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kronologi daripada kenaikan aktivitas Gunung Ruang yang terjadi pada April 2024. Terutama yang statusnya kini menjadi level IV atau AWAS.

Ketua Tim Kerja Pengamatan Gunung Api Heruningtyas mengatakan kenaikan aktivitas Gunung Ruang cukup dikatakan mendadak dan berlangsung begitu cepat. Sebab eskalasi kegempaannya dimulai dari tanggal 11-15 April hingga akhirnya terjadi erupsi pada 16 April pukul 13.37 WITA.

“Erupsi ini terjadi cukup intens. Sehingga kami mempertimbangkan untuk kenaikan level menjadi siaga pada 16 April 16.00 WIB. Rekomendasi dari PVMBG untuk siaga itu di radius 4 km dari pusat aktivitas kawah Gunung Ruang,” kata dia dalam Konferensi Pers, Kamis (18/4/2024).

Selanjutnya, setelah PVMBG menaikkan statusnya menjadi siaga, kondisi ini berdampak pada adanya evakuasi terhadap warga yang berada di area Pulau Ruang. Kemudian setelah status G. uan naik menjadi siaga, pada 16 April terjadi erupsi eksplosif yang terjadi pada pukul 21.45 WITA. “Namun kondisi Pulau Ruang sudah kosong karena dilakukan evakuasi penduduk,” ujarnya.

Setelah itu, Heruningtyas mengungkapkan bahwa erupsi terus berlanjut hingga pada tanggal 17 April pukul 18.00 WITA terjadi erupsi yang cukup besar. Lalu, seismograf yang merupakan perangkat untuk mengukur pergerakan bumi mencatat adanya kegempaan erupsi menerus dan gempa terasa disertai gemuruh.

“Untuk erupsi ini juga terjadi pada dini hari pukul 05.05 WITA dan yang cukup besar itu di tanggal 17 April 01.08 WITA. Setelah terjadi erupsi yang cukup besar pada 17 April kami memutuskan untuk menaikkan status Gunung Ruang menjadi AWAS,” kata dia.

Menurut dia, keputusan menaikkan status level dari Siaga menjadi AWAS lantaran adanya potensi tsunami yang dapat terjadi. Terutama apabila material produk daripada Gunung Api tersebut jatuh ke dalam laut.

“Hal ini berdasarkan sejarah juga daripada gunung ruang yang pada waktu lalu menyebabkan tsunami dikarenakan dari aktivitas erupsi. Selanjutnya rekomendasi kami adalah di 6 km sehingga sebagian kecil dari pulau Tagulandang di area barat itu harus diungsikan,” ujar Heruningtyas.

Oleh karena itu, berkaca pada pengalaman sebelumnya, PVMBG akhirnya menggunakan radius 6 km sebagai patokan untuk menghindari potensi tsunami yang mengancam. Khususnya di sisi bagian barat pulau Tagulandang.

“Evakuasi sudah dilakukan tadi malam kami koordinasi juga dengan stakeholder kami di lapangan dan mereka juga melaporkan adanya hujan batu kerikil yang terjadi di pulau Tagulandang sendiri yang merusak atap atap penduduk di daerah sana,” tambahnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Warning! Erupsi Gunung Api Ruang Naik Status ke Level IV Awas


(pgr/pgr)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *